ISTIRAHAT DAN TIDUR
• Pengertian tidur menurut teori Maslow:
• - Tidur salah satu kebutuhan dasar manusia
- Proses universal yang terjadi pada setiap orang
• Suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relative
• Tidur diperlukan agar sel dalam tubuh dapat memulihkan kondisinya
• Tidur merupakan bagian penting dalam setiap aturan hidup sehat
• Keadaan tidak sadar yang dialami manusia yang dapat dibangunkan kembali dengan indra / rangsangan yang cukup ( Guyton 1981 )
• Keadaan seseorang yang sadar, yang diikuti dengan penurunan presepsi dan reaksi terhadap stimulus lingkungan
• Karateristik Tidur:
- Aktivitas fisik minimal
- Sadar
- Terjadi perubahan proses fisiologis tubuh
- Menurunnya respon terhadap stimulus external ( Hayter 1980 )
Tujuan Tidur :
Secara jelas tidak diketahui, tidur perlu untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan.
Fungsi Tidur :
• Proteksi dan restorasi
• Everything will look better after a good night’s sleep
• Mengembalikan kesegaran fisik
• Munurunnya stress dan kecemasan
• Mengembalikan kemampuan berkonsentrasi dalam menghadapi masalah dan melakukan aktivitas sehari-hari
Fisiologi Tidur :
• Pengaturan tidur pada batang otak, yaitu RAS ( Retikularis Activiting System ) dan BSR ( Bulbar Syhchroninizing Region )
• Formasio reticularis Medula spinalis Pons Otak tengah
Hipotalamus
• Ras digambarkan sebagai status tubuh tang sadar dan meerima input sensorik
memungkinkan tetap bangun dan sadar
• Hipotalamus sebagai pasti aktiv involunter tidur dan bangun
• Perubahan fisik saat tidur ( penurunan tekanan darah, penurunan denyut nadi, dilatasi pembuluh darah perifer, kadang menaikan aktivitas traktus gastrointestinal, relaksasioto skletal, menurunnya basal metab 10-30 %
Bioritmik :
Dikontrol oleh tubuh dan sikronisasikan dengan lingkungan
Tiap siklus bioritmik mempunyai gerakan naik dan turun
Bervariasi tiap individu
Klarifikasi ( irama sirkadian = siklus satu harian, irama infradian = siklus bulanan, irama ultra radian = siklus lengkap satu menit dan jam
Deters (1980 ) : bioritmik bersifat endrogen selalu muncul dalam tubuh manusia dan tetap tinggal tanpa dipengaruhi oleh lingkungan
Tidur merupakan irama sirkadian sinkronisasi bangun tidur mengikuti kondisi biologis tubuh
Tahap – Tahap Tidur :
1. NREM : Non Rapid Eye Movement
a. Tahap I – II
• 50-60 % waktu tidur
• Berespon terhadap cahaya dan mudah bangun
• Merupakan transisi ( 5 menit ) dari sadar s/ tidur
• Seseorang merasa kabur, rilex
• Mata bergerak kekanan dan kekiri
• Kecepatan jantung dan RR turun dan naik
• Gelombang alfa sewaktu sadar diganti dengan betha yang lebih lambat
b. Tahap II ( tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun )
• Mata masih bergerak – gerak
• Kecepatan jantung dan RR menurun
• Slb dan metabolisme menurun
• Berlangsung 10-15 menit
c. Tahap III dan IV ( Tidur delta )
• 20 % waktu tidur
• Tidur nyeyak ( deep sleep )
• Delta sleep or slow ware sleep ( sws )
• Tekanan darah, nadi dan RR / s/ kenilai rata –rata yang rendah
• Seseorang menjadi lebih lambat setelah dibutuhkan rangsang yang intensif untuk membangunkan
• Gelombang otak menjadi lebih teratur & terdapat penambahan gelombang delta yang lambat
2. Tahap Tidur REM
• Lebih sulit untuk dibangunkan dibandingkan NREM
• Normal REM : 20-25 % dari tidur malam pada orang dewasa
• Jika terbangun maka biasanya terjadi mimpi
• REM penting keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi
• Karateristik Tidur REM
a. Mata : cepat menutp dan terbuka
b. Otot-otot : kejang otot kecil, otot besar immobilisasi
c. Pernapasan : irregular, kadang dengan apoea
d. Nadi : cepat dan irregular
e. Tekanan darah : meningkat / fruktuasi
f. Sekresi Gaster : meningkat
g. Metabolisme : meningkat, temperature tubula naik
h. Gelombang otak : EEG aktif
i. Siklus tidur : sulit dibangunkan
• Pola Tidur Normal:
1. Noenatus s/d 3 bln
- Kira –kira membutuhkan 16 jam / hari
- Mudah berespon terhadap stimulus
- Pada minggu pertama kelahiran 50 % adalah tahap REM
2. Bayi
- Pada malam hari + tidur 8-10 jam
- Usia 1 bln s/d I thn kira – kira tidur 14 jam/ hr
- Tahap REm 20-30 REM
3. Todleer
- Tidur 10-12 jam / hr
- 25 % tahap REM
4. Pre school
- Tidur 11 jam pada malam hari
- 20% REM
5. Usia sekolah
- Tidur 10 jam pada malam hari
- 18,5 % tahap REM
6. Adolecence
- Tidur 8,5 jam pada malam hari
7. Dewasa
- Tidur 7-9 jam/hr
- 20-25 % tahap REM
8. Usia dewasa pertengahan
- + 7 jam/hr
- 20 % tahap REM
9. Usia tua
- + 6 jam/hr
- 20-25% tahap REM
- Tahap IV REM menurun kadang-kadang absent / tidak ada
- Sering terbangun pada malam hari
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tidur :
1. Penyakit
Seharusnya >> banyak istirahat dari pada kondisi normal. Tapi dengan
adanya sakit menjadi terganggu, seperti asma, bronchitis,
cardiovaskuler, dan penyakit pernafasan
2. Lingkungan
Terbiasa ditempat yang nyaman / tenang , tempat gaduh/bising
Terganggu
3. Motivasi
Keinginan orang jadi tahan untuk tidak tidur
4. Kelelahan
Dapat memperpendek periode I dari REM
5. Kecemasan
Saraf simpatis meningkat tidur terganggu
6. Alkohol
Menekan REM secara normal
7. Obat-obatan
Seperti: - Deuretik : menyebabkan insomnia
- Anti depresan
- Kaffein meningkatkan saraf simpatis
- Beta Bloker
- Narkotika
GANGGUAN TIDUR
1. Insomnia
Ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas
tidur
Ada 3 macam insomnia :
1) Initial Insomnia :
kemampuan untuk tidur tidak ada
2) Intermiten Insomnia :
ketidakmampuan untuk tetap mempertahankan o/k sering
terbangun
3) Terminal Insomnia :
Bangun > awal tapi tak pernah tidur kembali
Etiologi Insomnia :
- Ketidakmampuan fisik
- Peminum alcohol
2. Hipersomnia
Berlebih jam tidur pada malam hari > 9 jam
Etiologi Hipersomnia :
- Depresi
- Kerusakan saraf tepi
- Beberapa penyakit ginjal
- Metabolisme : tubuh
3. Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak
seperti: samnohebatisme ( tidur sambil jalan )
4. Narcolepsy
Suatu keadaan yang ditandai dengan keinginan yang tidak terkendali
untuk tidur
5. Apnoe tidur dan Mendengkur
Mendengkur bukan gangguan, tapi bila disertai apnea akan
menjadi masalah. Mendengkur o/k adanya rintangan pengeluaran
udara dihidung dan mulut. Misal: adanya pembesaran tonsil
( amandel) ; otot-otot dibelakang mulut mengendor dan bergetar
6. Mengigau
Terjadi sebelum tidur REM
Pemeriksaan Diagnostik Untuk Tidur ( mengetahui )
• Elektromiogran ( EMG ) untuk merekam / mengukur tonus otot
• Elektro Oculogram ( EDG ) untuk mengukur pergerakan mata
• Elektro Encepalogram ( EEG ) merekam aktivitas listrik
EEG, ERIG ; dan EOG mampu mengidentifikasi signal yang berbeda pada level otak, otot dan aktivotas mata
• Pengertian tidur menurut teori Maslow:
• - Tidur salah satu kebutuhan dasar manusia
- Proses universal yang terjadi pada setiap orang
• Suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relative
• Tidur diperlukan agar sel dalam tubuh dapat memulihkan kondisinya
• Tidur merupakan bagian penting dalam setiap aturan hidup sehat
• Keadaan tidak sadar yang dialami manusia yang dapat dibangunkan kembali dengan indra / rangsangan yang cukup ( Guyton 1981 )
• Keadaan seseorang yang sadar, yang diikuti dengan penurunan presepsi dan reaksi terhadap stimulus lingkungan
• Karateristik Tidur:
- Aktivitas fisik minimal
- Sadar
- Terjadi perubahan proses fisiologis tubuh
- Menurunnya respon terhadap stimulus external ( Hayter 1980 )
Tujuan Tidur :
Secara jelas tidak diketahui, tidur perlu untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan.
Fungsi Tidur :
• Proteksi dan restorasi
• Everything will look better after a good night’s sleep
• Mengembalikan kesegaran fisik
• Munurunnya stress dan kecemasan
• Mengembalikan kemampuan berkonsentrasi dalam menghadapi masalah dan melakukan aktivitas sehari-hari
Fisiologi Tidur :
• Pengaturan tidur pada batang otak, yaitu RAS ( Retikularis Activiting System ) dan BSR ( Bulbar Syhchroninizing Region )
• Formasio reticularis Medula spinalis Pons Otak tengah
Hipotalamus
• Ras digambarkan sebagai status tubuh tang sadar dan meerima input sensorik
memungkinkan tetap bangun dan sadar
• Hipotalamus sebagai pasti aktiv involunter tidur dan bangun
• Perubahan fisik saat tidur ( penurunan tekanan darah, penurunan denyut nadi, dilatasi pembuluh darah perifer, kadang menaikan aktivitas traktus gastrointestinal, relaksasioto skletal, menurunnya basal metab 10-30 %
Bioritmik :
Dikontrol oleh tubuh dan sikronisasikan dengan lingkungan
Tiap siklus bioritmik mempunyai gerakan naik dan turun
Bervariasi tiap individu
Klarifikasi ( irama sirkadian = siklus satu harian, irama infradian = siklus bulanan, irama ultra radian = siklus lengkap satu menit dan jam
Deters (1980 ) : bioritmik bersifat endrogen selalu muncul dalam tubuh manusia dan tetap tinggal tanpa dipengaruhi oleh lingkungan
Tidur merupakan irama sirkadian sinkronisasi bangun tidur mengikuti kondisi biologis tubuh
Tahap – Tahap Tidur :
1. NREM : Non Rapid Eye Movement
a. Tahap I – II
• 50-60 % waktu tidur
• Berespon terhadap cahaya dan mudah bangun
• Merupakan transisi ( 5 menit ) dari sadar s/ tidur
• Seseorang merasa kabur, rilex
• Mata bergerak kekanan dan kekiri
• Kecepatan jantung dan RR turun dan naik
• Gelombang alfa sewaktu sadar diganti dengan betha yang lebih lambat
b. Tahap II ( tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun )
• Mata masih bergerak – gerak
• Kecepatan jantung dan RR menurun
• Slb dan metabolisme menurun
• Berlangsung 10-15 menit
c. Tahap III dan IV ( Tidur delta )
• 20 % waktu tidur
• Tidur nyeyak ( deep sleep )
• Delta sleep or slow ware sleep ( sws )
• Tekanan darah, nadi dan RR / s/ kenilai rata –rata yang rendah
• Seseorang menjadi lebih lambat setelah dibutuhkan rangsang yang intensif untuk membangunkan
• Gelombang otak menjadi lebih teratur & terdapat penambahan gelombang delta yang lambat
2. Tahap Tidur REM
• Lebih sulit untuk dibangunkan dibandingkan NREM
• Normal REM : 20-25 % dari tidur malam pada orang dewasa
• Jika terbangun maka biasanya terjadi mimpi
• REM penting keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi
• Karateristik Tidur REM
a. Mata : cepat menutp dan terbuka
b. Otot-otot : kejang otot kecil, otot besar immobilisasi
c. Pernapasan : irregular, kadang dengan apoea
d. Nadi : cepat dan irregular
e. Tekanan darah : meningkat / fruktuasi
f. Sekresi Gaster : meningkat
g. Metabolisme : meningkat, temperature tubula naik
h. Gelombang otak : EEG aktif
i. Siklus tidur : sulit dibangunkan
• Pola Tidur Normal:
1. Noenatus s/d 3 bln
- Kira –kira membutuhkan 16 jam / hari
- Mudah berespon terhadap stimulus
- Pada minggu pertama kelahiran 50 % adalah tahap REM
2. Bayi
- Pada malam hari + tidur 8-10 jam
- Usia 1 bln s/d I thn kira – kira tidur 14 jam/ hr
- Tahap REm 20-30 REM
3. Todleer
- Tidur 10-12 jam / hr
- 25 % tahap REM
4. Pre school
- Tidur 11 jam pada malam hari
- 20% REM
5. Usia sekolah
- Tidur 10 jam pada malam hari
- 18,5 % tahap REM
6. Adolecence
- Tidur 8,5 jam pada malam hari
7. Dewasa
- Tidur 7-9 jam/hr
- 20-25 % tahap REM
8. Usia dewasa pertengahan
- + 7 jam/hr
- 20 % tahap REM
9. Usia tua
- + 6 jam/hr
- 20-25% tahap REM
- Tahap IV REM menurun kadang-kadang absent / tidak ada
- Sering terbangun pada malam hari
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tidur :
1. Penyakit
Seharusnya >> banyak istirahat dari pada kondisi normal. Tapi dengan
adanya sakit menjadi terganggu, seperti asma, bronchitis,
cardiovaskuler, dan penyakit pernafasan
2. Lingkungan
Terbiasa ditempat yang nyaman / tenang , tempat gaduh/bising
Terganggu
3. Motivasi
Keinginan orang jadi tahan untuk tidak tidur
4. Kelelahan
Dapat memperpendek periode I dari REM
5. Kecemasan
Saraf simpatis meningkat tidur terganggu
6. Alkohol
Menekan REM secara normal
7. Obat-obatan
Seperti: - Deuretik : menyebabkan insomnia
- Anti depresan
- Kaffein meningkatkan saraf simpatis
- Beta Bloker
- Narkotika
GANGGUAN TIDUR
1. Insomnia
Ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas
tidur
Ada 3 macam insomnia :
1) Initial Insomnia :
kemampuan untuk tidur tidak ada
2) Intermiten Insomnia :
ketidakmampuan untuk tetap mempertahankan o/k sering
terbangun
3) Terminal Insomnia :
Bangun > awal tapi tak pernah tidur kembali
Etiologi Insomnia :
- Ketidakmampuan fisik
- Peminum alcohol
2. Hipersomnia
Berlebih jam tidur pada malam hari > 9 jam
Etiologi Hipersomnia :
- Depresi
- Kerusakan saraf tepi
- Beberapa penyakit ginjal
- Metabolisme : tubuh
3. Parasomnia
Merupakan sekumpulan penyakit yang mengganggu tidur anak
seperti: samnohebatisme ( tidur sambil jalan )
4. Narcolepsy
Suatu keadaan yang ditandai dengan keinginan yang tidak terkendali
untuk tidur
5. Apnoe tidur dan Mendengkur
Mendengkur bukan gangguan, tapi bila disertai apnea akan
menjadi masalah. Mendengkur o/k adanya rintangan pengeluaran
udara dihidung dan mulut. Misal: adanya pembesaran tonsil
( amandel) ; otot-otot dibelakang mulut mengendor dan bergetar
6. Mengigau
Terjadi sebelum tidur REM
Pemeriksaan Diagnostik Untuk Tidur ( mengetahui )
• Elektromiogran ( EMG ) untuk merekam / mengukur tonus otot
• Elektro Oculogram ( EDG ) untuk mengukur pergerakan mata
• Elektro Encepalogram ( EEG ) merekam aktivitas listrik
EEG, ERIG ; dan EOG mampu mengidentifikasi signal yang berbeda pada level otak, otot dan aktivotas mata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar